Rabu, 17 November 2010 0 komentar By: enviromental chemistry

TANAH

Apa itu tanah?

Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang pengendalian kerusakan tanah, “ Tanah adalah salah satu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.”

 Tanah merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan di bumi. Ketika suatu zat berbahaya telah mencemari permukaan tanah, maka dapat menguap, tersapu air hujan ataupun masuk ke dalam tanah yang kemudian mengendap sebagai zat kimia beracun di dalam tanah. .

 Tanah sering berupa campuran antara pasir, lumpur, dan lempung. Jika ketiga jenis tanah terdapat dalam suatu campuran dengan perbandingan yang sama, tanah tersebut disebut dengan loam. Bila pasir terdapat dalam jumlah yang lebih banyak, maka disebut loam berpasir.
 

Pencemaran tanah

Ditinjau dari segi ilmu kimia, yang disebut pencemaran lingkungan adalah peristiwa penyebaran bahan kimiadengan kadar tertentu yang dapat merubah keadaan keseimbangan pada daur materi, baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga mengganggu kesejahteraan manusia.
 
Pencemaran tanah adalah keadaan suatu bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Bila komposisi dan sifat tanah ( fisika, kimia, dan biologi ) berubah sehingga berakibat buruk pada tanaman dan binatang maka dapat dikatakan bahwa tanah tersebut telah tercemar.
 
Pencemaran tanah dapat mengakibatkan hal- hal sebagai berikut :
1. Kesuburan tanah berkurang
2. Tanaman sulit tumbuh
3. Binatang yang hidup dalam tanah akan mati
4. Mineral dalam tanah rusak

Pencemaran tanah dapat disebabkan limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian. Limbah domestik dapat berasal dari pemukiman penduduk, pasar, tempat wisata, yang dapat berupa limbah padat dan cair. Limbah industri berasal dari pabrik- pabrik yang merupakan sisa pengolahan. Limbah pertanian berupa sisa- sisa pupuk sintetik yang digunakan oleh petani.

Bagaimana cara untuk menangani pencemaran tanah?

Penanganan untuk kasus pencemaran tanah dapat dilakukan dengan cara Remediasi yaitu kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Remediasi tanah ada 2 jenis yaitu on-site dan off-site. Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar kemudian dibawa ke daerah yang aman, setelah itu tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.
Pada pertanian, penanaman tanaman secara bergantian, pemberian pupuk daun dan kandang secara berimbang dapat meningkatkan kesuburan tanah. Penanaman Azzola pada lahan padi akan menguntungkan. Azola ini dapat memfiksasi nitrogen dari udara. Bila Azzola mati, maka hasil uraiannya dapat digunakan sebagai pupuk. Sehingga dapat digunakan sebagai pengganti sebagian pupuk buatan. Pada tanah yang tercemar garam dapat dipulihkan dengan mengatur irigasi dengan baik dan melarutkan garam-garam tersebut dengan cara mengalirkan air bersih pada tanah.


Sumber:

chemistry_pencemaran tanah.htm
macam-macam_pencemaran_lingkungan_upaya.htm 
pengertian pencemaran_.Chemistry.Org_situs kimia Indonesia_.htm 
Prodjosantoso,AK. 1991. Kimia Lingkungan.  Yogyakarta : FMIPA UNY

DAMPAK ABU VULKANIK TERHADAP KESEHATAN


Jumat  5 November 2010, gunung merapi yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta meletus lagi dan ini merupakan letusan terbesar. Sejak tanggal 26 Oktober sampai sekarang ini gunung merapi masih saja mengeluarkan material vulkanik dan awan panas. Letusan pada jumat dini hari lebih besar dibandingkan dengan hari-hari lainnya. Sehingga debu vulkanik dari gunung merapi dapat dirasakan hampir semua warga di DIY. Partikel abu vulkanik yang terhirup masuk ke paru-paru akan menimbulkan masalah dalam kesehatan pernapasan. Ketika terhirup, partikel abu vulkanik gunung merapi yang meletus dapat mencapai daerah perifer paru-paru dan sangat berbahaya bagi yang terserang asma. Selain itu debu vulkanik tidak hanya mengganggu pernafasan tetapi juga  gangguan mata dan iritasi kulit.

Pengaruh letusan gunung merapi terhadap lingkungan ditinjau dari aspek kimia.

Gas yang timbul akibat gunung meletus adalah uap air, diikuti oleh karbon dioksida dan belerang dioksida.Selain itu ada juga gas-gas lain dalam jumlah kecil seperti hidrogen sulfida ,hydrogen, karbon monoksida, hidrogen klorida, hidrogen fluoride,dan helium.
Abu vulkanik yang dikeluarkan biasanya berbentuk kasar atau juga sangat halus, sehingga orang-orang biasanya akan mengalami ketidaknyamanan atau iritasi mata Umumnya gejala yang timbul adalah mata terasa perih, gatal dan mata keliatan merah, mata terasa lengket, kornea mata lecet atau terdapat goresan, adanya peradangan pada kantung conjuctival yang mengelilingi bola mata sehingga mata menjadi merah sedangkan untuk
Iritasi kulit biasanya masyarakat mengalami gatal-gatal, kulit memerah dan iritasi akibat debu yang ada di udara dan menempel di kulit. Kondisi ini bisa juga diakibatkan oleh belerang dioksida yang bereaksi dengan oksigen dan air sehingga menghasilkan asam sulfat, seperti kita ketahui asam sulfat bisa menyebabkan gatal-gatal pada kulit. Karena itu untuk mencegah efek kesehatan yang lebih parah, masyarakat bisa melakukan beberapa hal berikut ini, seperti:
1.      Gunakanlah pakaian pelindung dan juga masker, jika tidak punya masker bisa menggunakan sapu tangan, kain atau baju untuk melindungi diri dari debu atau gas.
2.      Untuk penderita asma diharapkan tetap tinggal di dalam rumag atau mengungsi ke daerah lain
3.      Jika keluar dar rumah gunakan masker, pakaian yang tertutup dan juga kacamata untuk menghindari iritasi