Jumat 5 November 2010, gunung merapi yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta meletus lagi dan ini merupakan letusan terbesar. Sejak tanggal 26 Oktober sampai sekarang ini gunung merapi masih saja mengeluarkan material vulkanik dan awan panas. Letusan pada jumat dini hari lebih besar dibandingkan dengan hari-hari lainnya. Sehingga debu vulkanik dari gunung merapi dapat dirasakan hampir semua warga di DIY. Partikel abu vulkanik yang terhirup masuk ke paru-paru akan menimbulkan masalah dalam kesehatan pernapasan. Ketika terhirup, partikel abu vulkanik gunung merapi yang meletus dapat mencapai daerah perifer paru-paru dan sangat berbahaya bagi yang terserang asma. Selain itu debu vulkanik tidak hanya mengganggu pernafasan tetapi juga gangguan mata dan iritasi kulit.
Pengaruh letusan gunung merapi terhadap lingkungan ditinjau dari aspek kimia.
Gas yang timbul akibat gunung meletus adalah uap air, diikuti oleh karbon dioksida dan belerang dioksida.Selain itu ada juga gas-gas lain dalam jumlah kecil seperti hidrogen sulfida ,hydrogen, karbon monoksida, hidrogen klorida, hidrogen fluoride,dan helium.
Abu vulkanik yang dikeluarkan biasanya berbentuk kasar atau juga sangat halus, sehingga orang-orang biasanya akan mengalami ketidaknyamanan atau iritasi mata Umumnya gejala yang timbul adalah mata terasa perih, gatal dan mata keliatan merah, mata terasa lengket, kornea mata lecet atau terdapat goresan, adanya peradangan pada kantung conjuctival yang mengelilingi bola mata sehingga mata menjadi merah sedangkan untuk
Iritasi kulit biasanya masyarakat mengalami gatal-gatal, kulit memerah dan iritasi akibat debu yang ada di udara dan menempel di kulit. Kondisi ini bisa juga diakibatkan oleh belerang dioksida yang bereaksi dengan oksigen dan air sehingga menghasilkan asam sulfat, seperti kita ketahui asam sulfat bisa menyebabkan gatal-gatal pada kulit. Karena itu untuk mencegah efek kesehatan yang lebih parah, masyarakat bisa melakukan beberapa hal berikut ini, seperti:
Iritasi kulit biasanya masyarakat mengalami gatal-gatal, kulit memerah dan iritasi akibat debu yang ada di udara dan menempel di kulit. Kondisi ini bisa juga diakibatkan oleh belerang dioksida yang bereaksi dengan oksigen dan air sehingga menghasilkan asam sulfat, seperti kita ketahui asam sulfat bisa menyebabkan gatal-gatal pada kulit. Karena itu untuk mencegah efek kesehatan yang lebih parah, masyarakat bisa melakukan beberapa hal berikut ini, seperti:
1. Gunakanlah pakaian pelindung dan juga masker, jika tidak punya masker bisa menggunakan sapu tangan, kain atau baju untuk melindungi diri dari debu atau gas.
2. Untuk penderita asma diharapkan tetap tinggal di dalam rumag atau mengungsi ke daerah lain
3. Jika keluar dar rumah gunakan masker, pakaian yang tertutup dan juga kacamata untuk menghindari iritasi
0 komentar:
Posting Komentar